Jumat, 07 Oktober 2016

SBY Siap Siap Dikuliti Habis Habisan, Ruhut Dukung Antasari Azhar Ungkap Orang Yang Memenjarakannya

SBY Siap Siap Dikuliti Habis Habisan, Ruhut Dukung Antasari Azhar Ungkap Orang Yang Memenjarakannya

 Tautan permanen http://ligaemas.blogspot.com/2016/10/sby-siap-siap-dikuliti-habis-habisan.html

www.LigaEmas.com Kendati sudah menjalani masa hukuman, namun Antasari Azhar tetap keukeuh tak membunuh Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. Sebaliknya, dia menuding ada orang yang sengaja ingin memenjarakannya.

Anggota Komisi III Ruhut Sitompul mendukung mantan Ketua KPK itu membongkar `dalang` di balik kasus tersebut.

"Ayo hidupin kasusnya. Jadi Rambo dong. Jangan sentimentil kayak Rinto. Kalau ada yang dia curigai, laporkan. Ngomong dong," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Antasari didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Nasruddin dan diancam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat kesatu dan kedua KUHP, Kamis 8 Oktober 2009.

Pada 11 Februari 2010, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dipimpin Herry Swantoro memvonis Antasari selama 18 tahun penjara. Di pengadilan tertinggi, hukuman Antasari tidak berubah.

"Aku ikutin semua tentang Antasari. Itu yang selalu aku bilang, siapa pun jangan main api, nanti terbakar. Apa pun kalau dia ditanya caddy, dia menghindar. Itu saja," ucap dia.

Ruhut mencontohkan dirinya yang berani blak-blakan. Hal itu karena Ruhut merasa tidak punya celah untuk disudutkan pihak yang tidak suka dengan dirinya. "Tapi kalau lurus-lurus seperti aku, kurang apa aku mau dikerjain orang," ucap dia.

Ruhut menantang Antasari berani mengungkapkan identitas pelaku yang menzholiminya. Bagi Ruhut, hal demikian yang memungkinkan kasus Antasari dapat kembali dibongkar.

"Tunjuk hidungnya. 'Sudahlah semua otaknya si Ruhut'. Itu akan kembali membuka kasus," ujar Ruhut mencontohkan.

Dalam program Mata Najwa di Metro TV yang tayang pada Rabu malam 24 Agustus, pria kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung, itu bercerita soal orang yang berkepentingan membuatnya menjadi tertuduh.

"Sangat tahu. Saya sangat tahu. Tetapi, saya dulu Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan) di Kejaksaan Agung, saat wartawan tanya, saya akan jawab, banyak hal yang saya tahu tetapi tidak semua hal yang saya tahu bisa saya ungkapkan," kata Antasari.

Sebelumnya, Mabes Polri menganggap kasus pembunuhan berencana terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin sudah tutup buku.

"Sudah dilakukan proses pengadilan, sudah ada vonis dan putusannya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Agus Riyanto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 30 Agustus.

0 komentar:

Posting Komentar