Selasa, 18 Oktober 2016

Habib Rizieq Mengaku Membayar Orang Untuk Demo Ahok Di Balai Kota

Habib Rizieq Mengaku Membayar Orang Untuk Demo Ahok Di Balai Kota

http://ligaemas.blogspot.com/2016/10/habib-rizieq-mengaku-membayar-orang.html

www.LigaEmas.com Melihat tanaman yang sedang mekar bersemi dengan indahnya di Balai kota yang hancur luluh lantak diinjak-injak oleh massa bersorban dan berbaju koko putih menimbulkan kemirisan dalam hati warga Jakarta. Kota ini dibuat rusak oleh orang yang bukan warga DKI.

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat tak kuasa menahan kegeraman dan amarahnya melihat kondisi tanaman yang indah sebagai simbol Balai Kota itu rusak parah hancur berantakan sama halnya dengan rusaknya otak para demonstran bayaran itu.

Mungkin juga Allah pun miris melihat kelakuan bejat umat-Nya yang punya jiwa perusak yang membenci sesamanya. Sebagian besar para demonstran yang bersorban dan berbaju koko berwarna putih itu adalah warga Jawa Barat, tepatnya dari Karawang.

Dengan lugunya mereka mengaku ketika ditanyai wartawan bahwa mereka dibayar Rp 50 ribu dan disuruh teriak-teriak Allahu Akbar di Balai Kota. Komersialisasi agama yang jualan nama Allah tentu saja menyakiti hati-Nya.

Nama yang suci itu dicemarkan dengan hanya selembar Rp 50 ribu yang notabene adalah buatan manusia. Betapa menjijikkan. “Saya dari Karawang mas. Ini pagi tadi datang, malam pulang,” ujar peserta demo ketika ditanyai Wartawan. “Saya dikasih ongkos Rp 50 ribu” kata demonstran lainnya yang bernama Fahri.

Demonstran lainnya yang bernama Achmet mengaku, ia disuruh datang dari Karawang untuk teriak-teriak Allahu Akbar di Balai kota. Sumbernya disini. Kalau per orang dibayar Rp 50 ribu, mari kita ambil kalkulator dan menghitungnya bersama, Rp 50 ribu itu dikalikan puluhan ribu demonstran,
Anda bisa bayangkan betapa besarnya dana yang digelontorkan oleh donatur dibelakang aksi demo yang menuntut Ahok dibunuh dan mayatnya digantung di Monas itu. Adalah hal yang mustahil bagi seorang Habib Riziek punya dana sebesar itu kalau bukan disuntik oleh pihak lain yang tak ingin Ahok j yang kedua kalinya. Lantas pertanyaannya, siapakah oknum laknat dibalik demo bayaran itu? Ah sudahlah enggak usah dibahas..

Lain kali usul buat Polisi, periksa KTP para demonstran itu satu per satu, kalau bukan warga DKI, usir pulang ke daerah asal mereka. Jangan bikin rusak Jakarta ini, kami bayar pajak untuk keindahan Jakarta bukan untuk dirusak oleh warga dari daerah lain.

Tolong dicatat baik-baik, aku tak mengharamkan warga negara untuk unjuk rasa, apalagi terkait dengan keyakinan seseorang, ini negara demokrasi, tiap orang berhak menyuarakan isi hati dan aspirasinya, tapi jika unjuk rasa ditunggangi oleh unsur politik dengan bayaran seharga Rp 50 ribu per orang,

Pertanyaannya, murnikah aksi demonstrasi yang menuntut agar Ahok dibunuh mati dan jasadnya digantung di Monas itu? Semoga laknat Allah menimpa mereka yang berhati busuk Itu.

0 komentar:

Posting Komentar