Rabu, 22 Maret 2017

TELANJANGI BOCAH DI RUMAH KOSONG, KEMALUAN DI CIUM & DI RABA, PERANTAUAN NIAS KRITIS DIBALBALI

 www.LigaEmas.com

Belum hilang isu penculikan anak, Putra (25) malah buat ulah. Perantau asal Nias yang mengontrak di Jalan Sei Mencirim, Gang Sadon Dusun II, Desa Paya Geli ini nekat berbuat asusila terhadap NR, bocah yang masih berumur 5 tahun, warga Dusun I, desa yang sama.

Alhasil, warga yang geram pun menghajar Putra hingga babak belur dan nyaris dibakar massa. Dengan kondisi kritis, Putra pun diboyong ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan medis.

Sementara, NR, didampingi kedua orangtuanya langsung melaporkan Putra yang bekerja sebagai pengantar air minum isi ulang itu ke Polsek Sunggal, Rabu (22/3) jam 12.00 wib.

Menurut informasi, Siang itu NR sedang asik bermain bersama temannya Nadia (8) di halaman rumah kosong tepat di sebelah rumah Nadia

Tiba-tiba Putra yang sedang melintas mengantar air galon mendatangi korban dan mengajak korban masuk ke rumah kosong tersebut.

http://ligaemas.blogspot.com/2017/03/telanjangi-bocah-di-rumah-kosong.html


Di rumah kosong itu, pelaku langsung beraksi dengan melucuti pakaian korban, mulai dari membuka baju, hingga celana dalam korban. Pelaku yang sudah dikuasai nafsu birahi itu, tanpa ampun langsung menciumi dan menciumi kemaluan korban.

“Anak saya datang ke rumah, dia mengaku sama istri saya kalau anak saya digituin pelaku di rumah kosong itu. Pengakuan anak saya pakaiannya dibuka semua sama pelaku,” ucap Muhammad Ali ayah korban di Polsek Sunggal.

Tidak puas sampai disitu, pelaku juga meraba-raba kemaluan korban dengan jarinya sampai puas.

“Anak saya sempat diciuminya semua, pokoknya udah dilecehkan dialah,” jelasnya.

Puas melampiaskan nafsunya, pelaku lalu menyuruh korban memakai bajunya, dan selanjutnya pelaku pergi meninggalkan korban.

Sementara NR langsung kembali ke rumah mendatangi Ibunya, dan mengadu bahwa dirinya baru saja menjadi korban pelecehan seksual oleh pelaku.

Bagai tersambar petir di siang bolong, ibu korban langsung mencari pelaku bersama korban yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

“Dengar pengakuan anak saya, ya langsung naiklah emosi istri saya. Karena mengaku digitukan tukang air, satu-satu depot air didatangi. Jadi anak saya yang nunjuk siapa orangnya,” ucapnya.

Puluhan depot air diseser oleh orangtua korban, namun pelaku tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya Ali memberitahukan pada Ryan (31) yang tinggal bersebelahan dengan rumah kosong lokasi pelaku mencabuli korban, jika anak kandungnya telah dicabuli oleh seorang pengantar air minum isi ulang.

“Pelaku ini setiap hari antar air galon ke rumah saya. Jadi orang tua NR mengabari saya biar pengantar air galon ini saya tahan dulu sampai mereka datang,” timpal Ryan yang juga hadir di Mapolsek Sunggal.

Sekira jam 11.30 wib pelaku yang tidak mengetahui jika dirinya sedang dicari-cari pun mengantar galon air ke rumah Ryan. Lantas ayah beranak tiga ini langsung menahan pelaku dengan alasan telah mencabuli korban.

“Pas ngantar ke rumahku, kutahan dia bang sampai orang tua NR datang,” tambah Ryan.

Pelaku yang dituding telah mencabuli korban sempat mengelak, namun pelaku tak dapat berkutik ketika NR yang sudah tiba langsung menunjuk pria beranak tiga itu adalah orang yang menarik korban masuk ke rumah kosong tersebut.

“Sempat nggak ngaku dia bang, pas datang korban sama ayahnya langsung ditunjuk korban kalau dia yang mencabuli,” beber Ryan lagi.

Mendengar pengakuan anaknya, lantas orangtua korban langsung menghakimi pelaku. Warga yang sudah sempat geger atas peristiwa yang dialami korban pun turut menghakimi pelaku hingga pelaku babak belur.

“Sudah sempat disiram bensin tadi dia bang, tapi karena aku yang nahan-nahan makanya nggak jadi dibakar warga,” sebut Ryan lagi.

Ketika ditanyai awak media ini, pelaku mengaku hanya meremas-remas dan menciumi kemaluan korban tanpa merusak alat vital korban. Hal itu dilakukannya karena pelaku sudah lama tidak mendapat jatah ranjang dari sang istri.

“Cuma cium-cium sama jilat aja bang, nggak sampai kurusak kemaluannya. Itu pun karena udah lama aku nggak berhubungan sama istriku,” ucap pelaku berambut pirang ini.

Kanit Reskrim polsek Sunggal, Iptu Nur Istiono saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pelaku sudah diamankan dan orangtua korban sudah membuat laporan pengaduan.

“Sudah kita amankan pelakunya, sekarang di RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan. Orangtua korban sudah buat laporan, sudah melakukan visum dan masih dalam pemeriksaan,” ungkap M Nur Istiono.

http://ligaemas.blogspot.com/2017/03/telanjangi-bocah-di-rumah-kosong.html

Dibentak Istri
 
Saat Putra dihajar massa, seorang wanita berkulit putih berparas cantik datang dan menyaksikan pelaku dihajar. Sang perempuan disebut-sebut sebagai istri pelaku malah membentak suaminya itu dalam logat Nias.

“Ada perempuan yang datang tadi bang, kayaknya istrinya, maki-maki pelaku pakai bahasa Nias,” ungkap Ryan.

Puas memaki-maki, perempuan tersebut langsung pergi meninggalkan pelaku yang dikerumuni ratusan warga. Sementara pelaku yang ditanyai warga mengaku jika ia berasal dari Nias dan menetap di Desa Payageli.

“Pas kami tanya marga apa, nggak jelas ngomong pelaku bang, kayak udah ngelantur ngomongnya,” lanjut Ryan.

Masih menurut Ryan, informasi dari warga sekitar jika hubungan rumah tangga pelaku tidak harmonis. Pelaku dan istrinya kerab terdengar ribut di dalam rumah.

“Kalau menurut tetangga pelaku, dia sering ribut sama istrinya. Istrinya itu janda, mungkin masalah ekonomi lah bang ributnya,” bebernya.

Selain istri pelaku, pemilik depot air tempat pelaku bekerja juga mendatangi lokasi pelaku dibante massa.

Pria yang juga tak ingin menyebutkan namanya tersebut sempat memukuli pelaku dan memaki-makinya. Selain itu, pria tersebut juga mengambil uang hasil penjualan air galon dari tas sandang pelaku.

“Buat malu saja kau, mampuslah kau, aku nggak mau tau sama kau. Udah susah kau, kau tambah-tambah lagi kesusahan kau,” hardiknya sembari mengambil uang yang ada di dalam tas pelaku.

Sulit Evakuasi Pelaku
 
Mendapat informasi warga mengamankan pelaku cabul, petugas Polsek Sunggal langsung terjun ke lokasi untuk mengevakuasi Putra dari kerumunan massa. Namun karena ramainya massa yang berada di lokasi menghakimi pelaku membuat petugas kesulitan menerobos lokasi pelaku dihakimi.

Bahkan seorang petugas yang tak ingin namanya dicantumkan mengaku sempat tertendang oleh massa yang hendak menghakimi pelaku.

“Ratusan orang di lokasi bro, kami pun susah mengamankannya. Warga minta pelaku dibakar, saya pun tadi sempat kena tendang salah satu warga pas mau nyerang pelaku,” ucap petugas tersebut.

Beruntung, berkat kesabaran petugas, akhinya pelaku pun berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Sunggal untuk menjalani pemeriksaan.

“Untunglah, akhirnya bisa juga dievakuasi dan kita bawa ke Mako,” tegas petugas berpangkat Aiptu tersebut.

Sesampainya di Polsek Sunggal, pelaku yang sempoyongan pun digiring ke salah satu toilet untuk membersihkan tubuhnya dari darah yang bercucuran dari wajahnya. Selanjutnya petugas pun menggiring pelaku kesalah satu ruangan penyidik dan selanjutnya dilarikan ke RS Bhayangkara.

0 komentar:

Posting Komentar