Rabu, 08 Maret 2017

Fakta di Balik Penampakan Hio di Sidang Ahok

www.LigaEmas.com

Hio yang berada di meja sebelah majelis hakim mencuri perhatian orang.

http://ligaemas.blogspot.com/2017/03/fakta-di-balik-penampakan-hio-di-sidang.html

Persidangan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga kini masih terus bergulir.

Terakhir, pada Selasa, 7 Maret 2017, Pengadilan Negeri Jakarta Utara kembali menggelar sidang lanjutan perkara tersebut di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Namun, ada yang mencuri perhatian di sidang ke-13 perkara tersebut. Sempat terlihat ada hio di bagian depan ruang sidang, di sebelah kiri majelis hakim.

Hio itu terletak di sebuah meja kecil dan menghadap ke arah pengunjung sidang atau membelakangi majelis hakim. Meski aneh bagi sebagian orang, ternyata, hio itu rupanya selalu ada sejak awal persidangan perkara Ahok bergulir.

Bahkan, hio itu juga selalu ada di tiap persidangan perkara lain selain perkara dugaan penodaan agama oleh Ahok.

Hio itu ternyata selalu ada bersama dengan Al-Quran serta Alkitab sejak sidang perkara dugaan penodaan agama dimulai, serta di setiap sidang suatu perkara lainnya. Hal yang wajar karena semua benda-benda suci itu disebut sebagai alat kelengkapan penyumpahan bagi saksi atau ahli yang akan bersaksi di muka persidangan, baik itu saksi dari JPU, maupun saksi dari penasihat hukum terdakwa.

"Itu alat kelengkapan penyumpahan bagi saksi atau ahli di muka persidangan," ucap Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Hasoloan Sianturi pada VIVA.co.id, Selasa, 7 Maret 2017.

Semua benda-benda suci itu akan digunakan sebelum seorang saksi atau ahli memberikan keterangannya di muka persidangan. Saksi atau ahli yang akan bersaksi di muka persidangan, harus terlebih dulu disumpah sesuai agama mereka masing-masing dengan alat kelengkapan penyumpahan tadi.

Saksi atau ahli yang beragama Islam akan disumpah terlebih dahulu sebelum bersaksi dengan menggunakan Al-Quran. Sedangkan mereka yang beragama Kristen dan Katolik disumpah dengan Alkitab, mereka yang beragama Budha, Konghucu, serta Hindu akan diminta untuk membakar hio dulu sebagai bukti bersumpah sebelum bersaksi.

Hal itu perlu dilakukan agar mereka yang telah bersumpah itu tidak berbohong dalam kesaksiannya karena telah bersumpah atas kepercayaan mereka masing-masing. Usai disumpah dengan alat penyumpah itu, barulah seorang saksi dan ahli dapat memberikan keterangannya di muka persidangan.

"Memang itu harus disediakan alat kelengkapan penyumpahan bagi setiap agama. Islam bersumpah di atas Al-Quran kalau Kristen dan Katolik, Alkitab. Budha, Konghucu, disumpah sambil bakar hio. Hindu ketika bersumpah bakar dupa, baru bersumpah menerangkan yang benar (fakta)," ujar dia menjelaskan
Sehingga, adanya hio dalam sidang perkara dugaan penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukanlah suatu hal yang aneh dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan terdakwa Ahok yang diketahui seorang keturunan Tionghoa. Apalagi masyarakat kerap mengartikan hio identik dengan Tionghoa.

Hio itu ada dalam persidangan mengingat negara Indonesia memeluk lebih dari satu agama, dan salah satunya adalah agama yang menggunakan hio tadi sebagai alat penyumpah saksi dan ahli di persidangan.

Penampakan hio di sidang ke-13 perkara Ahok sendiri terlihat karena posisinya yang kebetulan menghadap ke arah pengunjung lantaran memang harus diletakkan secara berdiri.

Pada saat mengecek langsung ke depan meja kecil tersebut, VIVA.co.id juga mendapati adanya Al-Quran dan Alkitab dalam posisi tidur di samping hio yang tidak mungkin diberdirikan seperti hio.

Posisi seluruh alat penyumpahan saksi dan ahli di persidangan itu sendiri selalu berubah-ubah. Hanya saja, dalam sidang ke-13 perkara Ahok, kebetulan posisinya menghadap ke arah pengujung.

"Posisi (alat penyumpahan saksi dan ahli di persidangan) menyesuaikan," kata Hasoloan menyudahi.

0 komentar:

Posting Komentar