Jaksa Agung Siap Periksa SBY, Demokrat Ngamuk & Maki Jokowi Mempermainkan Hukum
www.LigaEmas.net - Jaksa Agung Siap Periksa SBY, Demokrat Ngamuk & Maki Jokowi
Mempermainkan Hukum – Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Rachland
Nashidik, mengimbau Presiden Jokowi menjelaskan pasal pidana apa yang
disangkakan hingga ia memerintahkan Jaksa Agung untuk “memeriksa SBY”
dalam urusan dokumen TPF Munir.
“Bila Jokowi sungguh-sungguh bermaksud mencari informasi mengenai isi
laporan TPF Munir yang dokumennya diklaim istana “hilang”, ia sebenarnya
bisa mengontak dan bertanya sendiri kepada Presiden RI ke-6 dengan
berbagi niat baik dan kepedulian terhadap penuntasan kasus Munir,” kata
Rachland dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2016).
Menurut Rachland, menugaskan Jaksa Agung akan mengirim pesan keliru yang
merugikan nama baik orang lain, mengingat Jaksa Agung adalah otoritas
hukum pidana.
“Nama-nama yang direkomendasikan TPF untuk diperiksa, sudah sebagian besar diadili dan dipidana,” Rachland menambahkan.
Dijelaskan, prasangka berencana yang dipamerkan Jokowi kepada SBY
berbalik menimbulkan pertanyaan besar atas komitmennya sendiri pada
penuntasan kasus.
Sebelumnya Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra
mengatakan, laporan hasil tim pencari fakta kasus pembunuhan aktivis HAM
Munir Said Thalib diserahkan langsung ke Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada 2005.
Penyerahan laporan itu tidak melalui sekretariat negara. “Setahu saya
pada waktu itu TPF menyerahkan laporan itu langsung by hand kepada
Presiden,” kata Yusril saat dihubungi sebagai mana dilansir dari laman
Kompas.com, Kamis (13/10/2016).
Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang
sudah diperintah Presiden Jokowi untuk menelusuri keberadaan dokumen
dari TPF kematian aktivis HAM Munir Said Thalib. Keputusan Presiden ini
karena Istri Munir sendiri yang merasa belum puas atas kematian
suaminya. Sekalipun pelakunya sudah diputuskan tapi terkesan kasusnya
abu-abu dan tak jelas.
Baca Juga : Gerindra Sebut Jokowi Harus Segera Turun Karena Mau Menggadaikan Indonesia Ke Negera Lain
“Presiden Jokowi sengaja mengangkat isu dokumen hilang untuk mengalihkan
perhatian publik dari kerasnya desakan yang ia hadapi agar inisiatif
SBY menegakkan keadilan bagi Munir diteruskan?” kata Rachland.
“Bila itu benar, sungguh tercela perbuatan Presiden karena ia mempermainkan hukum dan rasa keadilan,” Rachland menambahkan.
Prasetyo pun akan mengambil langkah untuk mendatangi SBY.
“Terpaksa kami akan menghadap Pak SBY. Tapi itu pilihan terakhir,” ujar
Prasetyo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Namun, Prasetyo mengakui akan mencari dokumen itu ke mantan anggota TPF terlebih dahulu.
“Timnya kan sudah bubar. Tapi kami akan coba hubungi satu per satu dulu.
Itu kan tidak mudah. Saya berharap mereka masih menyimpan dan
menyerahkannya kepada kami,” ujar dia.
Prasetyo menegaskan, pemerintah serius menyelesaikan secara tuntas
perkara pembunuhan Munir. Namun, Prasetyo mengaku bahwa pencarian itu
tidak mudah. Oleh sebab itu, ia meminta publik bersabar.
0 komentar:
Posting Komentar