Minggu, 12 Februari 2017

Lewat Facebook SBY: Pilih Gubernur yang Tak Mengekang Umat Islam

Lewat Facebook SBY: Pilih Gubernur yang Tak Mengekang Umat Islam

http://ligaemas.blogspot.com/2017/02/lewat-facebook-sby-pilih-gubernur-yang.html

www.LigaEmas.net - Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Partai Demokrat dan ayah calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, lewat Facebook pada Minggu dini hari (12/1/2017) menggungah sebuah tulisan bertajuk “Rakyat Jakarta Memilih”.

Tulisan yang terdiri dari enam paragraf dan 613 kata itu secara umum berisi panduan untuk memilih gubernur Ibu Kota pada 15 Februari mendatang.

Jika diperhatikan dengan seksama tulisan SBY itu disusun secara sistematis. Paragraf pertama berisi pendahuluan dan harapan agar warga Jakarta bisa memilih gubernur yang terbaik.

Di paragraf kedua, SBY – bekas presiden ke-6 Republik Indonesia, langsung membeberkan kualitas individual seorang gubernur yang baik menurut dia. Di antaranya adalah amanah, jujur, cakap, penyayang, tegas, adil, taat hukum, dan “yang bekerja untuk semua”.

“Gubernur yang pandai menjaga perkataan dan tindakannya, agar tidak menggangu kebhinnekaan masyarakat Jakarta yang berbeda-beda dalam agama, etnis, suku bangsa dan asal daerahnya,” lanjut SBY.
“Gubernur yang tidak mengekang dan membatasi kegiatan umat Islam dalam peringatan hari-hari besar Islam dan juga aktivitas agama yang lain,” imbuh dia.

Setelah itu, SBY berbicara soal ekonomi dan kesejahateraan rakyat Jakarta di paragraf ketiga. Selain hal-hal umum soal lapangan kerja, investasi, dan usaha kecil, ia berbicara soal pemimpin yang “membangun perumahan rakyat tanpa melakukan penggusuran sewenang-wenang”.

Sementara di paragraf keempat ia bicara soal keamanan, ancaman narkotika, dan gubernur yang “berani menghentikan obyek-obyek reklamasi yang nyata-nyata merusak dan tidak memenuhi syarat.”

Di paragraf kelima ia memperingatkan aparat negara seperti TNI, polisi, dan Badan Intelijen Negara untuk netral adil dan tak berpihak.

“Jangan rela suara masyarakat Jakarta dicuri, sehingga jika ada orang yang bukan penduduk Jakarta ikut memilih, baik dari luar Jakarta maupun dari negara lain (orang asing),” tulis SBY.

Di paragraf terakhir ia bicara soal “wahana demokrasi” dan mengingatkan publik akan warisannya setelah 10 tahun berkuasa.

“Sebagai orang yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun, saya tentu tidak ingin negara yang dengan segala jerih payah dan pengorbanan ini kita bangun, lantas dirusak oleh tangan-tangan yang serakah dan tidak bertanggung jawab,” tutup dia.

Hingga Minggu pagi tulisan SBY itu sudah dibagikan lebih dari 620 kali dan dikomentari lebih dari 2.100 kali.

0 komentar:

Posting Komentar