Sabtu, 11 Februari 2017

Ini Bukti Telak Yang Bikin Malu Sylviana, Anak Dewi Yull Yang Tunarungu Lulus Magang Di Kantor Ahok

Ini Bukti Telak Yang Bikin Malu Sylviana, Anak Dewi Yull Yang Tunarungu Lulus Magang Di Kantor Ahok

http://ligaemas.blogspot.com/2017/02/ini-bukti-telak-yang-bikin-malu.html

www.LigaEmas.net - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menerima anak-anak muda, baik mahasiswa maupun profesional muda, untuk magang di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta.

Salah satunya adalah Surya Sahetapy, putra aktor senior Ray Sahetapy dan vokalis Dewi Yull, yang merupakan seorang tunarungu atau tuli.

"Kemarin (Surya) magang di (kantor) Pak Ahok selama empat bulan. Jadi pegawai," ucapnya saat menghadiri gala premiere film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016) malam.

Ia bercerita, awalnya Surya mendaftar untuk program magang periode Desember 2015 hingga Maret 2016.

Ketika itu Surya masih menempuh semester empat di Universitas Siswa Bangsa Internasional (SBI) jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu.

Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, yakni menyertakan curriculum vitae, surat lamaran, transkrip nilai, dan surat rekomendasi dari pimpinan lembaga atau perguruan tinggi.

Ia juga harus membuat sebuah esai berisi 500 kata tentang motivasi mengikuti program, rekomendasi kebijakan, serta berkait program unggulan Pemprov DKI. Surya juga diwajibkan mengikuti tes.

"Tes ada 400 orang, yang lulus 22 orang. Termasuk dia," kata Dewi sambil tersenyum.

Setelah magang, Surya kemudian mempersiapkan diri untuk bisa lulus jenjang pendidikan D3 pada akhir tahun ini.

"Amin. Karena kemarin magang di Pak Ahok, jadi dia mundurkan lagi D3 sampai semester empat," ujarnya.

Sylviana: Kalau PNS Sih Sudah Ada yang Disabilitas, tetapi...

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni mengakui Pemprov DKI sudah memfasilitasi penyandang disabilitas untuk menjadi PNS.

Hal itu sama seperti yang disampaikan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam debat. Namun, dia mengatakan hal yang menjadi fokus utama bukan hanya PNS.

"Kalau soal PNS sih sudah ada yang disabilitas. Tapi yang kita lihat adalah mereka yang bukan PNS. Bagaimana kita memberdayakan mereka, PPSU (Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum) saja bisa," ujar Sylviana di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jumat (10/2/2017).

Sylviana mempertanyakan kesempatan penyandang disabilitas menjadi tenaga honorer di Pemprov DKI Jakarta.

Sylvi mengatakan penyandang disabilitas bisa ditempatkan di posisi yang menjadi keahlian mereka. Menurut dia, ini akan menumbuhkan sifat mandiri para penyandang disabilitas.

"Disabilitas bisa dong dia menjadi tenaga honorer. Kemudian bisa menempati tempat ya.g sangat reprsentatif dam dia nyaman dengan disabilitas dan dia diakui. Memang disabilitas ini dalam artian harus mandiri dan tangguh," ujar Sylviana.

Dalam debat, Ahok membantah pernyataan Sylvi yang menyebutkan tidak ada penyandang disabilitas yang jadi PNS di DKI Jakarta.

"Tadi Bu Sylvi mengatakan, tidak ada penyandang disabilitas yang kerja. Saya dalam hati, astaga Ibu Sylvi ini ke mana aja? Ini ada satu persen CPNS penyandang disabilitas di DKI," ujar Ahok.

"Makanya untuk undang-undang yang baru, kami akan tingkatkan dua persen. Bahkan saya pernah belikan mesin kursi roda kepada PNS yang bekerja. Dia kerja di DPRD dulu, lalu kami pindahkan ke Kominfo," kata Ahok.

Dia juga menjelaskan, ada juga perwakilan penyandang disabilitas di Dewan Transportasi Kota Jakarta. Hal itu yang membuat peredam kejut untuk Transjakarta disesuaikan untuk penyandang disabilitas, khususnya pengguna kursi roda.

0 komentar:

Posting Komentar