Berbahayanya Kata-Kata Anies, Tuding Tanah Pemprov Dibuat Mal
www.LigaEmas.com - Saya tidak akan pernah lupa apa yang
selalu menjadi kebanggaan Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan
tiga pada Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan. Anies selalu mengedepankan
kata-kata dan gagasan sebagai sebuah kelebihan dan keunggulannya
dibandingkan dengan cagub nomor dua Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
Anies bahkan sering menyerang Ahok yang
memang ucapannya sangat keras dan pedas. Bahkan perkataan Ahok kepada
seorang anak dan seorang ibu dipakai Anies untuk menyerang Ahok di dalam
debat. Tetapi entah tertular Ahok atau memang ini tabiat sebenarnya,
kini kata-kata Anieslah yang menjadi sangat berbahaya.
Berbahaya karena perkataan Anies sekarang
tidak lagi dengan dasar dan data yang jelas. Semua tidak lagi dipikirkan
dengan matang, tetapi asal keluar. Pada akhirnya, ketika diminta
penjelasan, malah ngeloyor pergi tanpa memberikan penjelasan lebih
lanjut.
Hal ini terjadi ketika Anies terlihat
sewot karena publik terus menerus mempertanyakan program rumah tanpa
DPnya. Dia membandingkan penggunaan lahan di DKI Jakarta yang
peruntukannya dianggap tidak memihak kepada rakyat kecil, tetapi tak
jadi pembicaraan khalayak.
“Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk
mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut?
Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat
mal, kita semua diam,” kata Anies seusai silaturahim dengan warga di Jalan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017) pagi.
Pernyataan Anies bahwa tanah pemprov
dipakai untuk mal sontak membuat wartawan tidak tinggal diam dan
berusaha mengorek tanah pemprov mana yang dimaksud Anies. Maklum,
pernyataan Anies ini bisa menjadi sebuah sumber pemberitaan baru bagi
mereka.
Namun sayangnya, saat dikonfirmasi
kembali, Anies tidak menjelaskan di mana tanah negara yang dia sebut
dijadikan mal tersebut. Dan Anies langsung menyudahi sesi wawancara.
“Nanti kami diskusikan, tidak bisa saya jelaskan sekarang,” ujar Anies, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017).
Mungkinkah Anies saat ini sudah berubah??
Atau semua yang ada dalam diri Anies sebelumnya hanyalah sebuah kosmetik
belaka?? Sebuah tampilan luar sebagai orang yang santun dan elegan
dalam berkata-kata, tetapi kenyataannya adalah orang yang berbahaya
dalam berkata-kata.
Padahal Anies sudah pernah dan terus
menerus mengingatkan Ahok untuk berhati-hati dalam berkata-kata. Bahkan
seperti seorang dosen mengajarkan mahasiswanya, Anies dengan sangat
sistematis menjelaskan pentingnya kata-kata dalam sebuah kepemimpinan.
“Karena itu, Pak Basuki jangan hanya
kerja, kerja, kerja, tapi juga harus dengan kata-kata dan gagasan. Bung
Karno pernah bilang banyak bekerja banyak bicara. Jangan banyak bekerja
tanpa bicara.”
“Hargai kata-kata untuk membangun manusia. Kalau Anda meremehkan kata-kata, Anda memecah belah warga Jakarta,” kata Anies.
Dalam kesempatan lain, Anies juga
menyatakan bahayanya seorang pemimpin jika tidak memperhatikan
kata-katanya. Karena dalam kepemimpinan ada tiga hal yang perlu dimiliki
seorang pemimpin.
“Tiga hal itu gagasan, kata-kata, dan
karya. Tidak bisa cuma kerja, kerja, kerja, tapi tak mementingkan
kata-kata, bahaya sekali,” kata Anies pada acara seminar di kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).
Kini, semua pernyataan itu berbalik kepada
Anies. Kata-kata Anies yang menyebut bahwa tanah pemprov dipakai untuk
membangun mal harus dipertanggungjawabkan. Jangan sampai asal ngomong
saja tanpa bukti yang jelas. Karena sebagai seorang calon pemimpin
Jakarta, warga memperhatikan betul setiap pernyataan yang disampaikan.
Lalu benarkah ada tanah pemprov yang
dibangun mal?? Kita harus menunggu hasil diskusi dan penjelasan Anies
serta timnya. Kalau tidak bisa dibuktikan, maka pernyataan Anies ini
adalah hoax. Dan sebagai calon pemimpin di DKI ini, kata-kata Anies
sudah sangat berbahaya. Karena berita hoax ini juga merupakan sebuah
fitnah.
Sekali lagi, Pilkada sanggup mengubah
orang santun menjadi kasar, orang yang berkata-kata dan bernarasi halus
menyampaikan berita-berita tidak berdasar dan hoax. Semua hanya karena
mengejar kekuasaan, bukan demi melayani masyarakat.
Semoga rakyat tidak terikut oleh kelakuan
pemimpin seperti Anies dan segera menghentikan model pemimpin seperti
ini untuk menjadi Gubernur Jakarta. Caranya, mari dukung Ahok dan
selamatkan Jakarta dari kata-kata yang tidak berdasar dan menyesatkan.
0 komentar:
Posting Komentar